Lihat 15+ Situs Lengkap Seperti LiveToLives:
LiveToLives
https://livetolives.com
LiveToLives mendeskripsikan diri sebagai “tempat untuk mengobrol dan bersenang-senang”. Pernyataan berani. Di sepanjang umurku ini, aku sudah banyak mengobrol dan bersenang-senang, tapi tidak pernah mendengar tentang situs ini. Tidak ada bedanya dengan jargon pemasaran di banyak situs web zaman sekarang, tapi aku penasaran: bagaimana kalau ternyata mereka benar? Bagaimana kalau ternyata selama ini caraku mengobrol dan bersenang-senang salah? Mungkin ada dunia baru di situs ini, dan hanya ada satu cara untuk memastikan.
Jujur, bukan slogan itu yang membuat aku tertarik mengecek LiveToLives.com, tapi traffic mereka. Bulan April lalu mereka cuma dapat 200 ribu visit, tapi bulan Agustus sudah melebihi satu juta. Jaringan sosial baru ini menjanjikan obrolan gampang dan instan, dan kelihatannya orang-orang berdatangan ke sini untuk mengobrol. Coba kita lihat apa aku bisa menemukan orang yang kadar freak-nya sama seperti aku.
Live to Lives dan Live to Love
Sebagai reviewer bokep profesional dan masturbator terkenal, aku sudah melihat segala jenis situs obrolan, situs webcam, dan situs kencan. Kesamaan semua situs itu adalah intensitas yang mereka kerahkan untuk menjual seks supaya kalian mau mendaftar. Halaman depannya dipenuhi ciuman bibir merah, foto dua kekasih berpelukan erat, cewek-cewek pakai lingerie, dan kadang toket telanjang di situs-situs yang citra keseluruhannya adalah berusaha terkesan lebih mesum daripada yang lain.Sebaliknya, halaman tur di Live To Lives sempurna. Kalau aku tidak tahu bau-bau asli situs ini, aku tidak akan menyangka. Penyajiannya profesional dan bersih, dari tata letaknya sampai foto pengguna yang SFW dan tidak ada aroma seks sama sekali. Maksudku, mereka seperti orang kebanyakan yang siap rapat Zoom.
“Mengobrol online zaman sekarang sudah biasa, tapi mungkin masih ada beberapa orang yang ragu bertemu orang baru dengan cara seperti ini,” begitu pernyataan di halaman depan. “Bertemu seseorang untuk pertama kalinya, di mana pun itu, memang membuat kita gugup, tapi di situlah serunya. Jadi, jangan khawatir, bergabunglah di LiveToLives dan mulai keasyikan kamu dengan teman baru sekarang juga!” Selanjutnya mereka menyebutkan dua langkah sederhana untuk memulai obrolan pertama: (1) menambahkan orang sebagai teman, dan (2) mengobrol.
Masih ada uraian informasi lain untuk dibaca, tapi itu intinya. Strategi mereka hanyalah mendorong kalian untuk mengeklik tombol COME SAY HI atau WANNA CHAT, yang keduanya membawa ke tempat yang sama. Setelah itu, mereka akan menampilkan GIF seksi anggota yang kalian pilih, lalu meminta kalian membuat akun ketika ingin mengobrol.
Kabar terbaiknya, LiveToLives.com menawarkan trial gratis untuk membantu kalian ketemu orang. Secara pribadi bisa saja aku diyakinkan dengan trial gratis dan cewek seksi. Tapi siapalah aku ini? Aku cuma pelaku bokep sukses yang memiliki PornWebmasters, PornDudeCasting, dan ThePornDude. Mungkin halaman depan yang terkesan bersih dan SFW adalah bagian dari branding mereka, atau mungkin menurut mereka tampilan demikian akan lebih mampu memancing demografi utama yang ditargetkan. Apa pun itu, aku siap mencobanya sendiri.
Di Dalam Live to Lives
Vibe keseluruhannya langsung berubah begitu aku masuk ke LiveToLives. Perubahan vibe ini bisa bagus, bisa juga jelek. Tapi, dalam kasus ini, fantastis! Halaman tur mengesankan platform kerja yang memfasilitasi rapat, tapi di dalamnya ternyata seperti situs webcam. Dengan kata lain, jenis platform favoritku.Di depan sudah dikatakan bahwa Langkah Satu adalah menambahkan teman baru, tapi kalian bisa melewati langkah itu. Aku langsung dapat permintaan teman dari cewek-cewek, jadi tidak perlu mencari teman sendiri. Ada juga tombol Random yang berfungsi seperti rolet obrolan, tapi aku berharap tidak ada kontol di tengah-tengah kamera ini.
Semestinya tidak ada masalah dengan penis karena LiveToLives tahu aku laki-laki. Di Top Profiles kulihat cuma ada cewek-cewek, jadi mereka sudah tahu aku sukanya cewek. Kelemahan pengaturan seperti ini adalah tidak ada opsi untuk mengatur preferensi seksual. Laki-laki akan melihat cewek-cewek, jadi sulit untuk kalian yang mencari gay atau tranny.
Kalau kalian lelaki penyuka wanita, pasti kalian senang dengan hasilnya. Ada banyak cewek cantik yang live dalam video chat LiveToLives. Ada punk rocker berambut ungu, MILF berpayudara besar, cewek fitness, dan PAWG. Aku melihat ada cewek Asia, Latin, kulit hitam, cewek eksotik blasteran, dan banyak cewek kulit putih. Kalian bisa mengeklik tombol Video Call untuk mengobrol dengan cewek mana pun yang sedang online, atau menambahkan mereka jadi teman.
Aku menulis ulasan ini hari Jumat malam, dan ada 20 puluh cewek dengan tanda ONLINE di wajah mereka. Sisanya offline, tapi aku tetap bisa menambahkan yang offline itu sebagai teman. Walaupun cewek yang online sudah lumayan banyak, aku berharap situs ini nanti jadi lebih populer supaya pilihannya makin beragam seperti situs kamera yang menyajikan ratusan model setiap saat.
Live to Lives kalau Kalian Love to Live
Ketika sudah siap mengobrol, aku menerima banyak permintaan teman. Bahkan sepertinya semua cewek yang online mengirim permintaan. Masalahnya adalah banyak yang robot. Kalau permintaan mereka diterima, mereka akan mengirim satu pesan yang biasanya mengajak ngobrol, tapi tidak melanjutkan komunikasi lagi setelah itu. Mereka tidak akan menanggapi pesan atau permintaan video chat. Aku mencoba beberapa kali sebelum akhirnya bisa online dengan satu cewek. Dia cuma tertarik mengobrol dan tidak mau melakukan apa pun yang berbau mesum. “Ini situs kencan,” katanya, “tapi ada juga yang melakukan hal lain.”Hal lain itulah yang ingin kulihat. Lalu, aku ketemu cewek lain. LiveToLives.com memungkinkan kalian memberi hadiah uang berbentuk seperti mawar, buah, berlian, dan boneka, seperti di banyak situs seks webcam. Ternyata hadiah ini sangat berguna untuk menikmati sajian yang lebih baik dan tentunya lebih seksi.
Bot mengacaukan sistem pertemanan di situs ini, tapi tombol obrolan Random sangat membantu menghubungkan aku dengan cewek cantik di sisi dunia yang lain. Banyak dari mereka yang cuma ingin mengobrol dengan baju lengkap, tapi akhirnya aku ketemu cewek Kolombia baik hati bernama Kim, yang telanjang bulat dan bermain total dengan dildo. “You like it, daddy?”
Live To Lives menyediakan fitur terjemahan otomatis yang sangat membantu. Karena aku tidak begitu bisa berbahasa Spanyol, si cewek terkikik dan mulai mengetik untuk menunjukkan caranya. Lewat terjemahan ini jugalah aku tahu bahwa cewek Rusia yang kutemui setelah ini bilang cuma ingin mengobrol dan tidak tertarik dengan seks sebelum dia menutup jendela obrolan.
Jadi, apakah ini jaringan sosial atau situs seks webcam? Cewek yang bilang cuma ingin mengobrol mengesankan bahwa ini situs jaringan sosial, tapi ada cewek lain yang menyaksikan aku coli ketika dia sendiri memamerkan lubang pantatnya. Ini bukan situs kencan karena kalian tidak bisa mencari pasangan berdasarkan lokasi atau menyatakan lokasi kalian. Buatku LiveToLives ini seperti situs kamera yang dibuat seperti platform media sosial. Pertanyaannya tetap sama: apakah sistem pertemanan membuat situs kamera jadi lebih asyik, atau justru lebih rumit?
Kusarankan kalian memanfaatkan trial gratis kalau mau mengobrol dengan cewek asing sekaligus mencari pertunjukan seksi. LiveToLives.com menambahkan fitur yang tidak ada di situs kamera kebanyakan, seperti fitur obrolan random. Karena tidak banyak pertunjukan seks publik, kalian juga akan mendapat lebih banyak perhatian dari cewek-cewek di sini daripada di situs kamera terkenal. Ini situs baru dan masih perlu menyempurnakan beberapa hal, tapi punya banyak potensi.
- Jaringan sosial dengan tema utama obrolan webcam
- Ada trial gratis
- Cewek-ceweknya beragam
- Puluhan cewek online
- Terjemahan bahasa terintegrasi
- Banyak bot
- Banyak cewek yang hanya ingin mengobrol dengan baju lengkap